17 Februari 2010

PENGARUH TEMPAT PROSTITUSI DI DERAH DOLLY SURABAYA BAGI MASYARAKAT SEKITAR

Disusun Oleh :
Afina Sayyidah
Imroatush Sholihah
Habibburahman
S. Nafiisah Ipmawati



INTERMEDIATE TRAINING
PELAJAR ISLAM INDONESIA
SIDOARJO 2010



ABSTRAK

Indonesia memiliki rekor tersendiri akan permasalahan sosial. Salah satunya fenomena prostitusi yang dikenal hingga kancah Internasional. Dolly, nama sebuah tempat disalah satu sisi Kota Surabaya menduduki urutan kedua sebagai tempat prostitusi terbesar di Asia Tenggara. Tempat itu pun mengundang kontroversi saat akan di jadikan tempat “rekreasi” di daerah Surabaya.

Dolly yang secara struktual daerahnya tak jauh berbeda dengan kompleks perumahan itu tentunya bisa sangat mudah mempengaruhi masyarakat sekitarnya. Di mana pengaruh tersebut berupa lebih banyak berbentuk dampak-dampak negatif kepada masyarakatsekitarnya, khususnya para remaja. Remaja di daerah tersebut tumbuh menjadi seorang yang memiliki moral-moral buruk, sebagaimana yang sering mereka lihat dari kebiasaan-kebiasaan buruk yang diperlihatkan para PSK yang bekerja di “Dolly” Surabaya tersebut.

Aparat Pemerintah menikmati saja keadaan yang ada, karena memang telah ada kesepakatan-kesepakatan yang dilakukan oleh pihak Pemerintah dengan pihak “Dolly” Surabaya. Walaupun sebenarnyakesepakatan-kesepakatan tidak bisa dibenarkan menurut adat maupu hokum di Indonesia. Hal inilah yang membuat para tokoh agama dan masyarakat kesulitan untuk menolak adanya tempat prostitusi di lingukan sekitar mereka. Sehingga mereka merasa lelah dan putus asa, yang akhirnya mereka semua hanya bisa diam dalam permasalahan ini.



PENGANTAR

Assalamu’allaikum Wr. Wb.

Sesungguhnya segala puji hanya bagi Allah SWT. Sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW yang jujur dan terpercaya. Amma ba’du.

Segala puji kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan taufiq kepada kita semua dalam pembuatan laporan penelitian “Pengaruh Tempat Prostitusi di Daerah Dolly Surabaya bagi Masyarakat Sekitar.” Di dalam laporan ini kita dapat mengetahui tanggapan, ungkapan dan reaksi masyarakat di sekitar Dolly Surabaya.

Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik untuk menjadi lebih baik. Atas perhatiannya kami mengucapka terima kasih.

Wassalamu’allaikum Wr. Wb.

Sidoarjo, 30 Januari 2010



BAB I
PENDAHULUHAN

A.LATAR BELAKANG
Dewasa ini permasalahan Indonesia diperparah dengan permasalahan sosial, misalnya fenomena prostitusi. Tempat-tempat prostitusi yang jelas tidak dapat dibenarkan eksistensinya, tidak mendapat tanggapan yang jelas dari pemerintah. Terlebih bagi pihak-pihak yang beranggapan tempat maksiat tersebut sebagai ladang usaha yang mematikan mata pencaharian mereka jika ditutup. Memang tidak ada keputusan resmi mengenai kelegalan tempat tersebut. Namun sikap yang ditunjukan terkesan melegalkan kegiatan prostitusi tersebut.

Dolly yang terletak di ibu Kota Jawa Timur memegang rekor sebagai tempat lokalisasi terbesar kedua di Asia Tenggara. PSK, pedagang kondom, pedagang obat kuat, pedagang rokok, tukang parkir, penjual makanan keliling, pemilik stand, persewaan toilet, penjual pulsa, pemilik rumah kos, makelar PSK, petugas keamanan dan lain sebagainya yang menggantungkan hidup dari Dolly seakan menjadi alasan untuk tetap mempertahankan tempat prostitusi ini.

Lain lagi dengan pengaruh yang mereka berikan pada kehidupan sosial lingkungan sekitar. Masyarakat, terutama pemuda-pemudi dan anak-anak tentu sangat rentan akan hal tersebut. Namun para PSK, mucikari dan para pria-pria hidung belang, tetap saja menghiasi hidup mereka. Bagaimana mereka menyikapi hal ini. Oleh karena itu kami melakukan penelitian ini. Penelitian ini berjudul “Pengaruh Tempat Prostitusi di Daerah Dolly Surabaya bagi Masyarakat Sekitar.”

B. RUMUSAN MASALAH
1.Bagaimana pandangan masyarakat terhadap praktik prostitusi di “Dolly” Surabaya?
2.Apa saja akibat yang ditimbulkan masyarakat oleh praktik prostitusi di “Dolly” Surabaya bagi masyarakat dan remaja sekitar?

C.TUJUAN
1.Mengetahui pandangan masyarakat terhadap praktik prostitusi di “Dolly” Surabaya.
2.Mengetahui akibat yang ditimbulkan oleh praktik prostitusi di ”Dolly” Surabaya bagi masyarakat dan remaja sekitar.

D.MANFAAT
1.Bisa dijadikan sebagai acuan dalam merumuskan solusi atas fenomena prostitusi di Indonesia.
2.Masyarakat bisa lebih bijaksana dalam menyikapi fenomena prostitusi di Indonesia.
3.Masyarakat bisa lebih berhati-hati agar tidak terjerumus menjadi atau berprilaku seperti pekerja seks komersial (PSK), terutama para remaja.



BAB II
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

A.DIKRIPSI TEORI
Pelacuran adalah profesi yang menjual jasa untuk memuaskan kebutuhan seksual pelanggan. Biasanya pelayanan ini berupa menyewakan tubuh wanita atau bahkan waria (wanita pria).

Dolly adalah suatu nama kawasan lokalisasi pelacuran di Surabaya terletak di Jarak, Pasar Kembang, Kota Surabaya Jawa Timur. Di kawasan ini wanita penghibur “dipajang” di dalam ruangan berdinding kaca mirip etalase. Konon lokalisasi ini menduduki urutan kedua sebagai tempat prostitusi terbesar di Asia Tenggara. Lebih besar dari Patpong di Bangkok, Thailand dan Geiyang di Singapura. Bahkan pernah terjadi kontroversi untuk memasukkan Gang Dolly sebagai salah satu daerah tujuan “wisata” Surabaya bagi wisata mancanegara.

Gang Dolly ini sudah ada sejak zaman Belanda dan dikelola oleh seorang perempuan keturunan Belanda dan dikenal dengan nama tante Dolly. Keturunan tersebut sampai sekarang masih ada di Surabaya meskipun sudah tidak mengelola bisnis prostitusi.

lokalisasi adalah istilah yang berkonotasi sebagai tempat penampungan wanita penghibur dan wanita tuna susila (WTS).

Mucikari atau germo adalah orang yang berperan sebagai pengasuh, perantara dan atau “pemilik” pekerja seks komersial (PSK), PSK bisa saja tidak tinggal bersama dengan mucikari (MIsalnya di dalam suatu bordil) namun, PSK tetap berkomunikasi dengannya, mucikari dapat pula berperan dalam memberi perlindungan kepada PSK dari pengguna jasa yang berbuat “kurang ajar” atau kasar terhadap PSK.

Masyarakat adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertututp (atau semi terbuka) di mana sebagian besar interaksinya adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut.

Remaja adalah masa manusia berumur belasan tahun. Pada masa ramaja manusia tidak dapat disebut sudah dewasa, tetapi tidak dapat pula disebut anak-anak. Masa remaja adalah masa peralihan manusia dari anak-anak menuju dewasa.

B.HIPOTESIS
1.Masyarakat tidak setuju dengan praktek prostitusi di ”Dolly” Surabaya.
2.Masyarakat menjadi resah dengan praktik prostitusi di “Dolly”Surabaya dan meningkatnya kenakalan remaja seperti pergaulan bebas.
3.Perekonomian masyarakat sekitar turut meningkat dengan ramenya tempat prostitusi di daerah Dolly Surabaya.



BAB III
PROSEDUR PENELITIAN

A.LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN
Adapun langkah-langkah penelitian yang kami lakukan adalah sebagai berikut:
1.Menyusun proposal penelitian
2.Menyiapkan kebutuhan-kebutuhan dalam pengumpulan data
3.Mengumpulkan data
4.Pengolahan data
5.Penyusunan laporan

B.METODE PENELITIAN
1.Populasi Sampel Sumber Data
Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat sekitar tempat prostitusi Dolly, yakni di Jalan Kupang Gunung Surabaya dengan jumlah populasi ± 1000 orang dengan sampel sumber data 10 orang.

2.Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang kami lakukan dalam pengumpulan data yaitu dengan wawancara dan pengamatan pada masyarakat sekitar tempat prostitusi Dolly Surabaya.

3.Instrumen Penelitian
Adapun instrumen dalam penelitian ini adalah:
a.Peneliti
Afina Sayyidah
Imroatush Sholihah
Habibburahman
Siti Nafiisah Ipmawati
b.Masyarakat di sekitar tempat prostitusi Dolly Surabaya.

4.Analisis Data
Teknik analisis data pada penelitian ini yaitu dengan analisis data di lapangan Model Miles and Huberman, yang meliputi:
a.Data Reduction (Reduksi Data)
Merduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya.

b.Data Display (Penyajian Data)
Penyajian data dengan bentuk uraian singkat.

c.Conduction Drawing/ Verification
Conclution drawing/ verification adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi



BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.HASIL PENELITIAN
Pertanyaan
Bagaimana sikap anda sebagai penduduk dan tokoh masyarakat terhadap adanya kegiatan prostitusi di daerah ini?

Jawaban
Dulu pernah warga sekitar yang berusaha untuk menutup tempat itu, tapi hasilnya sia-sia. Susah untuk menutup tempat itu, karena ada yang melindungi dari pihak pemerintah. Sekarang orang-orang sudah malas untuk mengurusi hal tersebut.

Orang sekitar sini tidak peduli pada keberadaan tempat prostitusi tersebut, selama tidak mengganggu.

Pertanyaan
Apa pengaruh keberadaan praktik prostitusi di daerah ini terhadap perekonomian mesyarakat sekitar?

Jawaban
Ramai atau tidaknya toko ini tidak ada hubungannya dengan keberadaan tempat prostitusi itu. Karena yang ramai ya di daerah wismanya saja.

Tidak ada pengaruh pada peningkataan perekonomian masyarakat sekitar. Karena anak-anak yang “bekerja” di wisma itu justru sering berhutang di sini.

Ya, sedikit banyak berpengaruh juga. Karena anak-anak yang “kerja” di sini juga biasanya membeli makanan dari sini, kadang-kadang pelanggan yang sering datang ke sini juga ikut makan di sini.

Pertanyaan
Bagaimana sikap anda sebagai orag tua dalam menyikapi masalah tersebut?

Jawaban
Khawatir dengan pergaulan dan perkembangan anak saya, agar anak saya tidak terpengaruh ya saya jarang mengajak anak saya lewat daerah situ.

Pertanyaan
Apa pengaruh dari praktik prostitusi di daerah ini terhadap masyarakat sekitar khususnya bagi para remaja?

Jawaban
Untuk remaja di sini, hal tersebut membuat mereka itu berani untuk berpakaian mini dan sampai dalam cara mereka berprilaku pun juga terpengaruh. salah satu contohnya adalah gaya berpacaran yang berlebihan sampia ada yang sudah hamil meskipun belum menikah.

B.PEMBAHASAN
Dari data tersebut terlihat bahwa masyarakat dan tokoh sekitar sebelumnya telah mencoba melakukan usaha untuk menghentikan praktik prostitusi di daerah Dolly Surabaya. Karena tidak adanya dukungan dari pemerintah, akhirnya usaha tersebut menjadi sia-sia.

Dikarenakan hal tersebut mesyarakat pun menjadi malas untuk melakukan penolakan-penolaka terhadap kegiatan prostitusi tersebut. Padahal hal tersebut dapat menimbulkan keresahanbagi orang tua, karena takut anaknya bisa terjerumus dalam kegiatan prostitusi tersebut dan menganggap prilaku para PSK itu sebgai hal yang biasa.

Secara ekonomi pun keberadaan tempat prostitusi ini tidak banyak berpengaruh pada perekonomian masyarakat sekitar, mungkin hanya sebagian kecil saja yang terpengaruh oleh tempat prostitusi ini.



BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A.KESIMPULAN
Tempat prostitusi di daerah Dolly Surabaya, tidak mendapatkan perhatian lebih dari masyarakat sekitar. Bahkan masyarakat sekitar justru bersikap acuh tak acuh dengan adanya tempat prostitusi tersebut.

Jika ditinjau dari segi perekonomian, adanya kegiatan prostitusi di daerah tersebut tidak memiliki dampak yang cukup baik bagi perekonomian masyarakat sekitar. Bahkan lebih cenderung terhadap penurunan tingkat perekonomian bagi masyarakat sekitar.

Pengaruh adanya tempat prostitusi di daerah ini, memiliki andil dalam penurunan moral para remaja di daerah tersebut. Baik dari segi cara berpakaian sampai adab bergaul dengan lawan jenus yang mengakibatkan kehamilan di luar nikah.

B.SARAN
1.Bagi masyarakat secara umum, sebaiknya melakukan tindakan-tindakan penolakan yang secara kontiyu dan mempertegas penolakan tersebut.
2.Bagi tokoh agama, sebaiknya sering mengadakan acara-acara keagamaan. Hal ini mungkin bisa membantu mencegah pengaruh buruk dari kegiatan prostitusi tersebut bagi masyarakat sekitar.
3.Bagi orang tua, memberikan bimbingan-bimbingan yang bijaksana dalam memandang permasalahan ini. Dan juga bisa mengarahkan putra-putrinya terhadap kegiatan-kegiatan positif.
4.Bagi Pemerintah, sudah bukan saatnya lagi jika Dolly itu masih dipertahankan. Sebaiknya Pemerintah membuat Undang-Undang yang tegas terhadap permasalahan tempat prostitusi di Indonesia.



DAFTAR PUSTAKA

http://tuguhpahlawan.com/233/lokalisasi-dolly-ditutup-apa-dipindah (29-20-2010)

http://wikiepedia.org (29-10-2010)

Sugiono, Prof. Dr. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta:Bandung.

4 komentar: