17 Februari 2010

ORGANISASI PELAJAR ISLAM
MENYIKAPI MASALAH SOSIAL GAYA HIDUP KONSUMTIF





Disusun Oleh:
Muhammad Khoiruddin
Muallafus Sa’di Munas
Diana Muflihatun Nihaya
Lailatul Nur Ashri


INTERMEDIATE TRAINING
PELAJAR ISLAM INDONESIA
SIDOARJO 2010


ABSTRAKSI

Gaya hidup konsumtif ialah berlebihan dalam penggunaan/pemakaian barang –barang atau hal – hal dalam memenuhi kebutuhan hidup. Organisasi pelajar Islam di Sidoarjo menyikapi masalah sosial gaya hidup konsumtif di masyarakat dengan menyampaikan pendapat tentang ketidak setujuan mereka atas gaya hidup konsumtif.
Tindakan mereka dalam menyikapi masalah sosial gaya hidup konsumtif tersebut lebih pada pola pribadi perorangan belum pada gerakan praktis di masyarakat.


KATA PENGANTAR

Sesungguhnya segala puji hanya milik Allah SWT, Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada nabinya yang jujur dan terpercaya, Nabi Muhammad SAW. Amma ba’du.
Segala puji kami panjatkan kepada Allah yang telah memberikan taufiq kepada kami dalam penyusunan Laporan Penelitian “Organisasi pelajar Islam menyikapi masalah sosial gaya hidup konsumtif”. Dengan adanya penelitian ini dapat diketahui pendapat Organisasi – organisasi pelajar Islam tentang gaya hidup konsumtif (berlebihan dalam penggunaan/pemakaian barang –barang atau hal – hal dalam memenuhi kebutuhan hidup) yang sudah mewabah di masyarakat dan tindakan apa saja yang telah dilakukan mengenai masalah tersebut. Agar kemudian, kami, anda, dan masyarakat umumnya dapat menentukan tindakan mana yang dapat efektif dan efisien untuk dilakukan berkaitan dengan hal tersebut.
Penelitian dan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami mengharapkan saran dan kritik membangun agar kami dapat lebih baik ke depannya. Atas perhatian para pembaca kami mengucapkan terima kasih.

Sidoarjo, 29 Shafar 1431 H


BAB I. PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG
Sidoarjo, Kabupaten yang dekat atau berbatasan langsung dengan Kota Surabaya, Kota terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta (yang merupakan Ibukota Jawa Timur). Akses yang mudah ke kota, kesamaan informasi, menjadikan perilaku masyarakat Sidoarjo semakin mirip masyarakat perkotaan.
Sekarang kita akan melihat perilaku ekonomi masyarakat Sidoarjo dari segi konsumsi. Proses pemenuhan kebutuhan masyarakat salah satunya dapat dilihat dari proses belanja; di pusat pertokoan yang sejak lama ada di jalan utama Kabupaten, dua pusat perbelanjaan baru yang besar dan kompleks, pusat perbelanjaan di Kota Surabaya yang tidak sedikit masyarakat Sidoarjo sebagai pengunjungnya, belum lagi transaksi – transaksi lain di luar itu.
Pembelian dan penggunaan handphone bukan lagi untuk dipakai fungsinya, tetapi lebih banyak untuk kesukaan, sehingga dalam satu tahun seseorang bisa ganti beberapa kali. Baju, tidak hanya untuk menutupi aurat sewajarnya, tetapi lebih ke fashion dan koleksi, sehingga setiap ada mode baru harus selalu diikuti dan bisa menumpuk di lemari baju karena seringnya membeli baju. Hal yang sama juga terjadi pada konsumsi sepatu, furniture, dll. Perilaku konsumsi yang berlebihan inilah yang kami sebut gaya hidup konsumtif. Dan hal ini merupakan permasalahan sosial karena terjadi tidak pada perseorangan saja tetapi hampir menyeluruh dimasyarakat.
Organisasi pelajar (termasuk mahasiswa) terutama organisasi pelajar Islam yang bisa disebut sebagai intelektual muda calon pemimpin masa depan yang sangat kritis menyikapi masalah – masalah yang terjadi di masyarakat Indonesia dengan solusi – solusi Islam. Baik melalui pendapat – pendapatnya yang jujur dan fresh, aksi – aksi ataupun kegiatan - kegiatan yang solutif.
Untuk itu perlu diketahui pendapat dan tindakan dari organisasi – organisasi pelajar Islam khususnya di Kabupaten Sidoarjo dalam menyikapi permasalahan sosial gaya hidup konsumtif yang terjadi di masyarakat.

B.RUMUSAN MASALAH
Apa pendapat Organisasi pelajar Islam menanggapi gaya hidup konsumtif?
Apa yang sudah dilakukan Organisasi Pelajar Islam menyikapi masalah sosial gaya hidup konsumtif?

C.TUJUAN PENELITIAN
1.Untuk mengetahui pendapat Organisasi pelajar Islam mengenai gaya hidup konsumtif.
2.Untuk mengetahui tindakan yang dilakukan organisasi pelajar Islam dalam menyikapi masalah sosial gaya hidup konsumtif.

D.MANFAAT PENELITIAN
Dengan mengetahui pendapat dan tindakan organisasi pelajar Islam menanggapi masalah sosial gaya hidup konsumtif, kita dapat melakukan evaluasi sejauh mana tindakan yang dilakuakn bisa efektif dan efisien sehingga kita dapat merencanakan tindak lanjut ke depan apa yang harus dilakukan.


BAB II. LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

A.DESKRIPSI TEORI
1)Konsumtif
Konsumtif pada hakekatnya mempunyai pengertian yakni, rasa keinginan untuk mengkonsumsi barang – barang yang sebenarnya kurang diperlukan dengan cara yang berlebihan untuk mencapai kepuasan yang maksimal. Perilaku konsumen yang memanfaatkan nilai barang lebih besar dari nilai produksinya untuk barang dan jasa yang bukan menjadi kebutuhan pokok.
2)Pelajar Islam
Pada dasarnya yang dinamakan pelajar yaitu yang berumur 6 hungga 28 tahun yang masihmelalui proses pendidikan, termasuk di dalamnya para mahasiswa yang sedang menuntut ilmu di perguruan tinggi. Meskipun ada yang menganggap yang disebut pelajar hanya sampai tingkat SMA.
Islam adalah suatu keyakian atau agama yang digunakan sebagai ‘cara hidup’ manusia. Dari pandangan inilah yang dinamakan sebagai pelajar Islam.
3)HMI
Himpunan Mahasiswa Islam, suatu organisasi untuk mahasiswa yang beragama Islam yang tidak memandang golongan sebagai wadah di mana terdapat berkumpulnya mahasiswa yang selalu berpikir positif tentang kemajuan Islam.
4)KAMMI
Kesatuan Aksi Mahasiswa muslim Indonesia, suatu wujud dari kepedulian para mahasiswa muslim yang masih menginginkan nilai – nilai Islam tetap dijunjung tinggi.
5)PII
Pelajar Islam Indonesia, suatu wadah yang mengkader pelajar Islam untuk mempunyai komitmen kepelajaran, keislaman dan kenegaraaan untuk mencapai Izzul Islam wal muslim dengan tujuan “kesempurnaan pendidikan dan kebudayaan yang sesuai dengan islam bagi segenap rakyat Indonesia dan umat manusia.

B.HIPOTESIS
Dari sudut pandang latar belakang, dan deskripsi teori tentang pelajar Islam dan masing – masing organisasi itu sendiri dapat ditarik suatu hipotesis bahwa pemuda Organisasi pemuda islam tidak akn setuju dengan gaya hidup konsumtif.


BAB III. PROSEDUR PENELITIAN

C.LANGKAH – LANGKAH PENELITIAN
1)Penyusunan proposal
2)Penentuan sampel
3)Mengumpulkan data
4)Mengolah data
5)Menyusun laporan

D.METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif.
1.Populasi Sampel Sumber Data
Seluruh organisasi pelajar Islam di Kabupate sidoarjo yang jumlahnya kurang lebih 10 (sepuluh) organisasi. Sampel yang diambil adalh 3 (tiga) organisasi, yaitu HMI, KAMMI, PII.
2.Teknik Mengumpulkan Data
Teknik pengumpuan datanya dengan cara wawancara kepada para ketua atau aktivis organisasi pelajar Islam tersebut.
3.Instrumen Penelitian
Tim peneliti antara lain
Muhammad Khoiruddin
Muallafus Sa’di Munas
Diana Muflihatun Nihaya
Lailatul Nur Ashri
4.Analisis Data
Teknis yang digunakan adalah reducing data dan verifikasi.


BAB IV. Hasil penelitian dan pembahasan

A.hasil penelitian
1)Dari (Toni) PII
Bagaimana pendapat organisasi anda tentang gaya hidup konsumtif?
“Punya uang (menurut masyarakat, mereka punya uang) tetapi tidak menhasilkan laba. Mereka berpikir kalau sesungguhnya hidup ini hanya untuk senang – senang, mereka tidak memikirkan hal apa yang terjadi setelah mati. Hal ini dikarenakan pola pikir masyarakatnya yang salah dan rendahnya pemikiran kreatif mereka.”
Sudahkah organisasi anda bertindak terhadap gaya hidup konsumtif?
“Sudah berusaha, tetapi tidak terjun langsung di lapangan. PII memakai pendidikan, melalui kader – kader PII yang sudah mempunyai jenjang training agar mereka belajar gaya hidup sebagai mana mestinya.”
2)Dari KAMMI
Bagaimana pendapat organisasi anda tentang gaya hidup konsumtif?
“Gaya hidup konsumtif adalah merupakan suatu hal yang diiinginkan, bukan dibutuhkan.”
Adakah agenda untuk menangani gaya hidup konsumtif?
“Kita belum menjelang/berhubungan dengan hal tadi. Tetapi KAMMI merapkan diri sebagai seorang muslim.”
3)Dari (Armed) HMI
Bagaimana pendapat organisasi anda tentang gaya hidup konsumtif?
“Hal itu adalah adat orang Indonesia dari dulu, dari jaman penjajahan turun menurun, hanya mengkonsumsi, tidak memproduksi.”
Adakah agenda untuk menangani gaya hidup konsumtif?
“Kami tidak menangani itu. Bukan wilayah gerak kami. Adapun kegiatan yang kami lakukan seperti bakti sosial”


B.pembahasan
Organisasi – organisasi pelajar Islam sepakat untuk tidak setuju atas gaya hidup konsumtif yang terjadi di masyarakat dengan alasan tidak menghasilkan keuntungan/manfaat, pola pikir masyarakat yang salah, hanya mendahulukan keinginan, tidak sesuai kebutuhan, hasil dari zaman penjajahan, tidak produktif.
Beberapa organisasi tersebut ada yang sudah melakukan tindakan atas ketidak setujuan mereka melalui pendidikan dan konsep diri, hal ini lebih ditekankan pada pribadi perseorangan. Jadi masih belum kegiatan praktis di masyarakat karena bukan wilayah gerak organisasi tersebut ataupun karena belum berhubungan dengan hal itu.


BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

A.KESIMPULAN
Dari data yang didapatkan, semua organisasi pelajar Islam sepakat untuk menolak gaya hidup konsumtif dengan berbagai alasan. Organisasi pelajar Islam belum mengadakan kegiatan praktis di masyarakat untuk menyikapi masalah sosial gaya hidup konsumtif. Salah satu alasan mereka adalah karena bukan wilayah geraknya. Yang selama ini dilakukan adalah melalui pendidikan training pada kader – kadernya, dan penanaman konsep diri sebagai pribadi muslim sehingga dapat menghindarkan diri dari gaya hidup konsumtif.

B.SARAN
Organisasi pelajar Islam seharusnya ikut serta menangani masalah sosial gaya hidup konsumtif yang terjadi di masyarakat karena mereka yang lebih dekat dengan pelajar/remaja (yang mayoritas menginginkan gaya hidup konsumtif) sehingga aksinya lebih tepat sasaran. Organisasi pelajar Islam, pergerakan Islam harusnya ikut memberantas gaya hidup konsumtif yang berlainan/ bertentangan dengan aturan hidup di dalam Islam (yang tidak boleh Berlebihan).


DAFTAR PUSTAKA

Sugiyono, Metode Penelitian kuantitatif, Kualitatif dan R & D, Bandung: 2008.
www.duniaesai.com/psikologi/psi7.html, Rymona Tambunan, psi.

1 komentar: